TEMU ILMIAH IPLBI

Sonja Mirzani  1, Sudarmawan Juwono  2, Ari Wijaya 3

1 Magister Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia Jakarta. Univeristas Brawijaya.
2, Lab. Perancangan dan Perkembangan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bung Karno Jakarta.
3, Lab. Teknologi Bangunan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Universitas Persada YAI Jakarta.

Email korespondensi: sonja.mirzani@gmail.com

https://doi.org/10.32315/ti.9.i015

Abstrak

Presiden Soekarno atau Bung Karno dikenal sebagai negarawan dan arsitek sehingga sangat concern untuk mengikuti hampir semua proyek arsitektur gedung-gedung negara pada masa kepemimpinannya. Salah satu monumen peninggalan era pemerintahannya adalah Gedung CTC di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Bangunan ini dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan aktivitas ekspor impor perdagangan Indonesia. Bangunan dengan gaya arsitektur modern ini menjadi salah satu penanda zaman dan identitas bagi kawasan sekitar. Revitalisasi bangunan gedung bersejarah ini memiliki makna sangat penting antara lain menjadi monumen kesejarahan maupun arsitektur sebagai penguat identitas maupun penggerak aktivitas kawasan. Tantangan utama dalam revitalisasi adalah dimensi bangunan, tapak yang relatif terbatas dan lingkungan, serta kawasan yang mengalami degradasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif rasionalistik untuk mengeksplorasi nilai-arsitektur bangunan dan kawasan serta peluang dalam revitalisasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi arsitektur yang menjadi dasar dalam revitalisasi adalah nilai visual arsitektur, fungsi bangunan, makna, dan kualitas lingkungan.

Kata-kunci : revitalisasi, nilai arsitektur bangunan, kawasan

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 9.
I015-I022