Yophie Septiady 1
1 Dosen Tetap, Program Pascasarjana Magister Arsitektur Universitas Kristen Indonesia. Juga mengajar di beberapa fakultas di Jakarta.
Email korespondensi: yophie1971@gmail.com
Abstrak
Kota-kota besar di Indonesia, pada umumnya menjadi daya tarik ekonomi bagi para pendatang. Kenyataan ini mengakibatkan kepemilikan tanah di kota menjadi sangat berharga. Penguasaan tanah bukan lagi berasal dari yang sifatnya milik pribadi, tetapi juga sudah “menguasai” ruang publik kota. Tulisan ini bertujuan mengkaji konsep public space menjadi public place yang diacu berdasarkan pemikiran Erving Goffman, melalui pengamatan kualitatif dengan metode keterlibatan setengah-setengah (Suparlan, 1994). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian warga kota (kelompok atau quasi-group) menciptakan serangkaian tuntutan (klaim), yang menyebabkan suatu kondisi yang dilakukan oleh para pelaku, yang pada akhirnya menghasilkan public place. Di mana masing-masing pelaku memiliki “senjata perlindungan” untuk menghadapi klaim yang diajukan penuntut lain.
Kata-kunci : Inventarisasi Pohon, CiBORS, Kondisi Fisik dan Kesehatan Pohon, RTH Kota, Aplikasi SIG
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 9.
K127-K104