TEMU ILMIAH IPLBI

Syaffin Humaira Hasibah  1, Elsa Berliana Oktaviani  2, Saniatul Fadilah 3

1,2,3 Kelompok Keilmuan Arsitektur Nusantara, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.

Email korespondensi: syaffinhh@student.ub.ac.id

https://doi.org/10.32315/ti.9.g009

Abstrak

Gerakan Arsitektur Modern (Modern Architecture Movement) dengan doktrin rasionalisme, behaviorisme, pragmatisme sebagai keagungannya mulai memudar semenjak dihancurkannya bangunan Pruitt-Igoe Housing di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat pada tanggal 15 Juli 1972. Kemegahan Pruitt-Igoe sebagai ide besar CIAM (Congress International d’Architect Moderne) yang merupakan kelompok para pelopor arsitektur modern dan memenangkan penghargaan dari ‘The American Institute of Architects” (AIA) pada tahun 1961 ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bangunan yang awalnya diharapkan dapat membaurkan kedua ras, malah terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial menjadi salah satu daerah yang dihuni oleh ras berkulit hitam dan putih. Dalam proyek pembangunanya Pruitt-Igoe berusaha menerapkan teori-teori arsitektur modern sesuai konteks. Arsitektur juga dipergunakan sebagai alat kepentingan pemerintah, politik, bisnis, sehingga makin memperparah kondisi Pruitt-Igoe pada saat itu.

Kata-kunci : Pruitt-Igoe, arsitektur modern, doktrin, rumah susun, kehancuran

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 9.
G009-G014