Rahmat Rejoni1, Citra Kirana2, Muhammad Iqbal3, Bambang Karsono4
1,2,3 Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.
4 Mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.
Email korespondensi: bkarsono@unimal.ac.id
Abstrak
Fenomena desain masjid sebagai tempat ibadah umat Islam cenderung terpengaruh bentuk dan elemen arsitektur warisan kejayaan peradaban Islam. Demikian pula di Lhokseumawe yang masih terjebak kepada preseden desain masjid berdasar kepada peradaban, khususnya peradaban kejayaan Islam yang cenderung tidak mencerminkan budaya lokal, berlebih – lebihan, serta biaya konstruksi yang mahal. Sebaliknya dalam Al-Quran dan Hadist justru ditemukan larangan untuk berlebih-lebihan dan bermegah-megahan dalam membangun masjid. Penelitian ini bertujuan menggali persepsi masyarakat yang diwakili oleh responden mengenai arsitektur masjid terkait dengan konsep arsitektur Islami. Penelitian menggunakan metode studi kasus normatif (normative case study) yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan secara intensif tentang suatu objek. Sebanyak 88 responden yang sudah memahami (SM) dan 88 responden yang belum memahami (BM) arsitektur Islam yang berdasar kepada Al Quran dan Hadits dipilih untuk menjawab kuisioner dalam format likert scale mengenai elemen arsitektur masjid yang diujikan kepada 9 bangunan masjid di Lhokseumawe. Analisis dilakukan dengan membuat rangking kepada setiap jawaban yang diberikan untuk memperoleh nilai setiap varaibel. Temuan penelitian menunjukkan bahawa mayoritas responden BM memiliki persepsi kepada elemen arsitektur masjid warisan kejayaan Islam, sebaliknya hal ini tidak terjadi pada responden SM.
Kata-kunci : masjid, arsitektur Islami, elemen arsitektural masjid, persepsi
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
I 101-108