Taufik Tandiono1, Agus S. Ekomadyo2, Hari Hajaruddin Siregar3
1 Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
2 Staf Pengajar Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
3 Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Email korespondensi: taufiktandiono@hotmail.com
Abstrak
Sebagai sebuah proyek kawasan kuliner yang dibangun di sebuah perumahan baru, kawasan kuliner ini tentunya harus didesain dengan sebuah konsep dasar yang baru dan berbeda dengan proyek- proyek kawasan kuliner yang telah ada di Medan. Konsep tersebut harus menjawab isu-isu perancangan proyek yaitu isu sirkulasi dan suasana (ambience) yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Suasana yang terbentuk bergantung pada desain sirkulasi pengunjungnya. Pendekatan Serial Vision menjadi pendekatan dalam merancang yang paling cocok dalam merespon kedua isu perancangan tersebut. Penerapan pendekatan Serial Vision dalam desain kawasan kuliner ini terlihat dari bentuk massa bangunan-bangunan yang organik, sirkulasi pengunjung yang tidak monoton, serta adanya fasilitas sky bridge dan sky terrace yang akan menciptakan sirkulasi pengunjung menjadi kaya akan pengalaman ruang dan pemandangan yang berbeda.
Kata-kunci : ambience, kawasan kuliner, permeabilitas, serial vision
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
D 031-036