M. Maria Sudarwani 1, Galuh Widati 2, Tisya Putri S. 3, Petra Renatta 4
1,2,3,4 Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia.
Email korespondensi: margareta.sudarwani@uki.ac.id
Abstrak
Suku Sunda merupakan suku terbesar di provinsi Jawa Barat. Jawa Barat sendiri merupakan salah satu provinsi yang mengalami evolusi pada bidang arsitektur. Banyaknya jenis rumah pada arsitektur sunda sangat menarik untuk dikaji. Secara umum konsep perancangan pada arsitektur sunda ialah menyatu dengan alam. Salah satunya di kawasan Kampung Naga yang terletak di Desa Nelgasari, Kecamatan Salawi, Kabupaten Tasikmalaya. Merupakan kampung yang masih di huni oleh masyarakat yang kuat kepercayaannya dengan adat istiadat leluhur. Tujuan dari pembahasan ini adalah memengetahui bagaimana konsep arsitektur berkelanjutan yang sebenarnya diterapkan dalam permukiman Kampung Naga. Metode pembahasan dalam tulisan ini didasarkan pada observasi lapangan, kajian literatur, dan informasi dari beberapa narasumber. Hasil pembahasan merupakan kesatuan antara arsitektur Kampung Naga dengan karakter tapak dan iklim dimana membuktikan bahwa arsitektur pada permukiman Kampung Naga yang masih erat dengan budaya sudah menerapkan konsep arsitektur berkelanjutan.
Kata-kunci : arsitektur berkelanjutan, kampung naga, tasikmalaya
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 9.
B021-B028