TEMU ILMIAH IPLBI

Ria Selfiyani Bahrun1, Sudaryono2, Djoko Wijono

1,2,3 Department of Architecture and Planning, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta.

Email korespondensi: riaselfiyani@mail.ugm.ac.id

https://doi.org/10.32315/ti.6.i073

Abstrak

Desa Wia-wia merupakan desa transmigrasi yang diperuntukkan khusus transmigran Bali. Secara keruangan Desa Wia-wia memiliki pembagian ruang, yaitu pembagian tiga zonasi yang dibagi secara melintang. Pembagian ini membentuk ruang seperti pada konsep tri angga. Desa Wia-wia memiliki pola linier dengan perletakkan sanggah searah jalan desa. Pura desa dan pura puseh berada pada zona utama sedangkan untuk pura dalem berada pada zona nista. Hunian/karang Desa Wia-wia tersebar di posisi utama, madya dan nista. Secara spesifik keruangan kelompok hunian Desa Wia-wia berada di arah barat dan timur jalan desa. Tulisan ini berujuan mendeskripsikan keruangan masyarakat Bali di Desa Wia-wia yang mengikuti konsep daerah asal baik secara fisik maupun non fisik. Aspek fisik mencakup beberapa unit bangunan yang terdapat dalam satu halaman yang mempunyai fungsi masing-masing serta perletakkan unit bangunan berdasarkan konsep nawa sanga sedangkan aspek non fisik (sosial budaya) mencakup aktivitas masyarakat sehari-hari, interaksi sosial dan kekerabatan. Metode yang digunakan analisis deskriptif-eksploratif melalui observasi, wawancara dan field note, serta analisis kualitatif. Hasil penelitian mendapatkan bahwa pola keruangan desa dipengaruhi oleh konsep daerah asal.

Kata-kunci : Desa Wia-wia, hunian/karang desa, pola ruang desa, sosial budaya

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
I 073-080