Andriani Jamaluddin1, Afifah Harisah2, Syahriana Syam

1,2,3 Teori dan Sejarah Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Email korespondensi: rhyasmartcommunity@gmail.com

https://doi.org/10.32315/ti.6.i001

Abstrak

Seiring berkembangnya zaman, proses pergeseran kebudayaan di Indonesia khususnya di perkotaan telah menyebabkan pergeseran terhadap nilai kebudayaan khususnya dalam bidang arsitektur tradisional yang akan melahirkan perubahan nilai-nilai, pola hidup, dan perilaku yang berbeda pada masyarakat. Tetapi, berbeda dengan salah satu rumah tradisional yang berada di Sulawesi selatan tepatnya di Amparita, yang dikenal dengan masyarakat Tolotang tetap mempertahankan nilai kebudayaannya dan karakter arsitektur rumahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik fisik dan non fisik rumah Bugis Tolotang di Amparita, dengan menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan mengambilan data dilakukan dengan metode wawancara, foto. Hasil penelitian ini ditinjau dari segi non fisik Bugis Tolotang masih mempertahankan adat istiadatnya seperti Mappienre Inanre, sipulung serta ritual sakral lainnya yang dipimpin oleh Uwatta dan Uwak. Ditinjau dari fisik Rumah Bugis Tolotang terlihat jelas dari konstruksi dan elemen arsitektural.

Kata-kunci : Karakteristik Arsitektur, Rumah Bugis Tolotang

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
I 001-006