TEMU ILMIAH IPLBI

Nurnaningsih Nico Abdul1, Sri Sutarni Arifin2, Vierta Ramlan Tallei

1 Lab. Teori dan Sejarah Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.
2 Lab. Perumahan dan Permukiman, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.
3 Lab. Rancang Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.

Email korespondensi: ningsihabdul1973@gmail.com

https://doi.org/10.32315/ti.6.i025

Abstrak

Sebuah kawasan historis dibangun oleh raja Botutihe tahun 1140 Hijriah di Gorontalo dengan deretan bangunan tua bergaya arsitektur hasil akulturasi budaya lokal, Arab, Cina dan Kolonial. Namun seiring perkembangan waktu dengan pesatnya modernisasi, nilai historis kawasan terancam hilang. Penelitian ini bertujuan melakukan inventarisasi ragam pusaka arsitektur masa lalu di kawasan kota tua Gorontalo sebagai tahapan awal untuk menilai signifikansi kultural kawasan menuju kota pusaka. Metode yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis eksploratori. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat beberapa artefak yang memiliki nilai kekentalan sejarah tinggi, seperti kantor pemerintahan, rumah dinas, alun-alun, sarana peribadatan, gedung sekolah dan juga terdapat kawasan perkampungan Belanda, perkampungan orang-orang Cina, perkampungan Arab, dan perkampungan Bugis. Sebagian dari artefak ini masih asli, tetapi cenderung kurang terpelihara dengan fungsi kawasan inti masih tetap sebagai pusat pemerintahan kota dengan kekentalan nuansa masa lalu yang sangat terasa.

Kata-kunci : Historis, Ragam Pusaka, Arsitektur Masa Lalu, Kota Tua

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
I 025-032