Tito Hadinata 1, VG Sri Rejeki 2, Tri Hesti Mulyani 3
1 Mahasiswa Magister Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata, Semarang.
2,3 Dosen Magister Arsitektur, FAD, UnikaSoegijapranata, Semarang.
Email korespondensi: titohadinata91@gmail.com
Abstrak
Kenyamanan termal lingkungan sama pentingnya dengan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. Kualitas lingkungan sebagai tempat aktivitas mempunyai karakteristik termal yang memaksa pelaku aktifitas menyesuaikan dirinya terhadap kondisi yang ada. Kampung Wonosari merupakan permukiman di daerah Semarang yang mempunyai topografi lerengan dan bukit. Saat ini kampung Wonosari menjadi perhatian Pemerintah Kota Semarang terkait proyek revitalisasi penataan ulang kawasan. Namun dalam progam revitalisasi tersebut hanya memperhatikan segi visual saja. Berdasarkan kondisi tersebut bagaimana kenyamanan termal kampung Wonosari berdasarkan standar kenyamanan termal, tingkat kenyamanan menurut warga, dan apa saja yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal dikampung Wonosari. Variabel dalam penelitian ini adalah temperatur udara, kelembaban udara dan kecepatan angin. Penelitian ini menggunakan pengukuran termal di lapangan dengan menggunakan alat pengukur termal, kemudian menganalisa data-data hasil tabulasi. Pada penelitian yang menggunakan 3 sampel ini didapat hasil bahwa pada setiap ketinggian memiliki karakteristik yang berbeda dari suhu, kelembaban dan kecepatan angin. Solid dan void menunjukan kepadatan rumah yang tinggi, ruas jalan yang sempit serta sedikitnya ruang terbuka menjadi salah satu faktor kenyamanan termal lingkungan yang ada pada Kampung Wonosari. Penataan Solid dan void yang baik dapat mempengaruhi kualitas kenyamanan termal suatu lingkungan.
Kata-kunci : Kampung, lerengan, kenyamanan termal, temperatur udara, solid, void.
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7.
F110-F113