Moch Fathoni Setiawan1, Eko Budi Santoso2, Husni Dermawan3
1,2,3 Lab. Struktur dan Teknologi Bangunan/Sains dan Teknologi Bangunan/Teknik Arsitektur/Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik/Universitas Negeri Semarang.
Email korespondensi: fathoni@mail.unnes.ac.id
Abstrak
Kenyamanan manusia pada gedung perkuliahan sangat penting dalam proses belajar. Gedung perkuliahan di FT UNNES meskipun merupakan bangunan modern tetapi didesain dengan memanfaatkan kondisi iklim setempat untuk menciptakan kondisi ruang yang nyaman. Berupa orientasi bangunan, sistem pengudaraan, posisi dan ukuran bukaan, material bangunan dan lain-lain dan belum menggunakan pengkondisian udara buatan (AC). Hampir sebagian besar gedung perkuliahan di FT Universitas Negeri Semarang didesain dengan memanfaatkan kondisi iklim setempat untuk menciptakan kondisi ruang yang nyaman. Namun kenyataannya, pengguna ruang masih merasakan hawa panas di dalam ruang. Hal ini menjadi pemikiran bagi peneliti, apakah selama ini desain bangunan perkuliahan dengan memanfaatkan kondisi iklim setempat (climate responsive building design) sudah didesain dengan baik? Untuk itu peneliti akan melakukan evaluasi dengan menggunakan Mahoney Table untuk menganalisisi sejauh mana gedung perkuliahan di FT UNNES sudah didesain dengan memanfaatkan kondisi iklim setempat. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi desain bangunan yang merespon iklim setempat pada gedung perkuliahan E1, E3, E4, dan E12 Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang dengan menggunakan Mahoney Table sebagai parameter analisis. Hasilnya sebagian besar pada gedung yang diteliti sudah memenuhi syarat terhadap spesifikasi yang disarankan.
Kata-kunci : climate responsive building design, gedung perkuliahan, mahoney table
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
H 007-012