TEMU ILMIAH IPLBI

Pratiwi Mushar1, Victor Sampebulu2

1,2 Labo bahan, struktur dan kontruksi bangunan/Arsitektur/Struktur dan konstruksi/Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin.

Email korespondensi: tiwiarch19@gmail.com

https://doi.org/10.32315/ti.6.d001

Abstrak

Nelayan rumput laut merupakan salah satu mata pencaharian terbesar masyarakat di Kabupaten Bantaeng. Permasalahan rumah nelayan rumput laut di Kota Bantaeng (studi kasus), sebagai berikut: Pertama, pemanfaatan ruang hunian semaksimal mungkin sehingga, hirarki ruang sudah tidak jelas. Kedua, memanfaatkan bagian struktur/konstruksi rumah sebagai tempat penyimpanan barang, penejmuran baju. Hal ini dapat mempengaruhi keamaanan struktur bangunan. Ketiga, penambahan ruang pada bangunan tanpa perencanaan yang baik terhadap struktur dan kosntruksi rumah. Keempat, fungsi ruang untuk kegiatan pengolahan rumput dibangun dalam kawasan hunian maupun di dalam hunian, sehingga berkembang menjadi padat, kumuh, tanpa sanitasi pengolahan industri rumput laut dan tidak layak huni. Tujuan pembahasan ini adalah untuk menganalisis bentuk dan konstruksi bangunan rumah nelayan rumput laut ditinjau dari organisasi ruang dan fungsi ruang di Kabupaten Bantaeng. Data diperoleh dengan cara survei langsung dan pengamatan lapangan, wawancara dengan mempergunakan kuisioner. Data aspirasi masyarakat diperoleh dengan metode pendekatan FGD. Teknis analisis secara kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan ruang pada hunian tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh beberapa aktivitas nelayan rumput laut dan perkembangan ruang tersebut mempengaruhi perkembangan bentuk dan konstruksi bangunan rumah panggung yang terstruktur secara/saling menindih. Perkembangan konstruksi dilakukan secara mandiri oleh pemilik rumah tanpa dasar konstruksi yang seharus-nya/sesuai standar.

Kata-kunci : fungsi ruang, Kabupaten Bantaeng, konstruksi, nelayan rumput laut, organisasi ruang

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
D 001-006