TEMU ILMIAH IPLBI

Nuah P. Tarigan 1, Ghina Arya S. 2, Zalfa Annasya Zakiyyah 3, Novi Lidyawati 4, Kasnalin Hadiatna D. 5, Shafa Azahra 6, Dani Milleano 7

1 Gerakan Peduli Disabilitas dan Lepra Indonesia (GPDLI), Character Building Development Center, Computer Science Department, School of Computer Science, Bina Nusantara University.
2,3,4,5,6,7 Character Building Development Center, Computer Science Department, School of Computer Science, Bina Nusantara University.

Email korespondensi: nuah.tarigan@binus.ac.id

https://doi.org/10.32315/ti.8.b113

Abstrak

Arsitektur mengenai disabilitas sudah tidak memadai lagi untuk dikembangkan saat ini, akan tetapi harus berlanjut ke arsitektur di disabilitas dan bahkan arsitektur untuk disabilitas, maksudnya apa? Hal ini berhubungan dengan inklusivitas disabilitas yang masih bermasalah di negara kita yang ber Pancasila ini. Hak kewarganegaraan masih belum semua terakomodir di negeri ini, terbukti dari belum masuknya rencana dan desain yang berbasis ramah pada disabilitas secara komprehensif. Jumlah orang yang mengalami disabilitas di indonesia belum pernah di hitung secara statistik, tapi menurut survey sudah mencapai dua puluh lima juta orang apalagi kalau sudah dilakukan perhitungan detail. Jumlah yang begitu besar bila dibandingkan jumlah penduduk kita, peneliti paparkan akan membawa permasalahan sendiri kedepan apabila tidak ditemukan solusi pemecahan masalahnya. Arsitektur adalah hal yang sangat penting bagi disabilitas, untuk masa depan mereka, baik arsitektur rumah mereka dan publik atau untuk kegunaan yang lain. Khususnya dalam konteks ini ingin memfokuskan diri pada arsitektur di bidang yang berhubungan dengan pendidikannya yang memungkinkan mereka yang terbantu dengan teknlogi yang semakin canggih. Riset yang dikembangkan adalah membangun pengetahuan kira kira kedepan apa yang paling penting dikembangkan untuk disabilitas. Disrupted situation yang menjadi bagian instrinsik dari teknologi harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi disabilitas. Semoga kedepan disabilitas semakin banyak diberdayakan dengan pendekatan yang jelas dan terperinci.

Kata-kunci :  arsitektur untuk disabilitas, kewarganegaraan, disrupsi, teknologi canggih.

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 8.
B113-B118