Deni1, Septi Ryani Sari2, Cut Azmah Fithri, Bambang Karsono

1,3,4Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.
2 Mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.

Email korespondensi: bkarsono@unimal.ac.id

https://doi.org/10.32315/ti.6.a031

Abstrak

Daerah panas perkotaan (urban heat island) adalah akumulasi suhu panas kota yang lebih tinggi dari pada daerah sub-urban maupun pedesaan disebabkan oleh kurangnya teduhan (shading) dari vegetasi yang menutup permukaan lantai atau tanah sehingga cahaya matahari langsung memapar permukaan tersebut. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi perbandingan daerah teduhan yang dihasilkan vegetasi dengan luas permukaan jalan pada jalan-jalan utama Kota Lhokseumawe. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuntitatif dengan menggunakan dua jenis data dalam pembahasannya yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi, sedangkan data sekunder berupa data survei, kumpulan data kuantitas vegetasi, peta super-impossing dan tabulasi. Diidentifikasi ada 6 zona koridor jalan sebagai kawasan studi yang berada dipusat kota. Temuan menunjukan bahwa komparasi luas semua permukaan koridor jalan tersebut memiliki perbandingan yang yang sangat ekstrim terhadap daerah teduhan hijau yang dihasilkan oleh pohon, yaitu 127,430 m2 berbanding 38,006 m2, secara rasio, komparasi keduanya memiliki nisbah 1 : 0.30. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa rata-rata sekitar 70% permukaan jalan dan jalur pedestrian di kawasan studi terpapar sinar matahari secara langsung setiap hari.

Kata-kunci : daerah panas perkotaan, koridor hijau, daerah teduhan

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6.
A 031-036